Apabukti bahwa kita sudah merdeka?" Kalo pertanyaan itu sekedar ditanyakan sekilas saja pasti semua orang bisa menjawab dengan gampang, udah lah, ya merdeka ya kalo udah ga dijajah. Udah buktinya proklamasi. Nah beda kalo misalnya pertanyaan itu ditanyainnya pelan pelan, sambil diresapi dan direnungkan. Sambil terbuka dengan keadaan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. BENARKAH KITA SUDAH MERDEKA ?Tepat hari ini adalah hari kemerdekaan Negara kita yaitu Indonesia tercinta yang ke 68 tahun, juga bersamaan dengan hari ulang tahun putraku satu-satunya yang ke 16 tahun. Banyak slogan “Merdeka” bertebaran di mana-mana, membawa asumsi kita menilai bahwa sepertinya kita ini sudah benar-benar merdeka, tetapi sebetulnya apakah kita ini memang benar-benar merdeka lahir dan batin , jiwa dan roh?Ketika masih banyak orang yang buta huruf, maka orang berpikir bahwa bagi mereka yang buta huruf itu masih terjajah oleh kebodohan. Ketika orang masih menggunakan kehidupan yang sederhana, maka orang mengatakan bahwa mereka masih terjajah oleh kemiskinan. Dalam menilai segala sesuatu, standart atau patokan apakah yang masih dipakai untuk semua ini ? Di era globalisasi seperti sekarang inipun, banyak orang yang menggunakan penilaian kalau orang semakin modern akan semakin canggih dalam menggunakan IT akan semakin maju dan merdeka. Dari sudut pandang inilah, orang berbondong-bondong mempelajari dan menggunakan alat-alat canggih yang beredar dengan begitu banyak pilihan, mulai dari merk, fitur, dan dunia pendidikan dan bisnispun, banyak sekali slogan-slogan yang ingin mempengaruhi cara berpikir dan berusaha menarik mereka untuk bergabung menjadi seperti apa yang mereka inginkan, seperti “Financial freedom”. Siapa sih yang tidak tertarik untuk menjadi kaya ? pastilah semua orang menginginkan hal tersebut, karena memang itu kebutuhan untuk hidup di dunia ini. Tetapi segala sesuatu yang berlebihan, dan tidak di kelola dengan benar, maka justru membuka celah untuk yang tidak kita inginkan atau terduga masuk, dan tanpa sadar mempengaruhi ,menjerat ,yang pada akhirnya membawa kerusakan – dalam keseimbangan dalam segala hal , itulah yang akan melatih kita untuk tetap selalu mawas diri, tetapi tidak semua orang akan setuju ataupun memiliki kekuatan untuk melakukannnya. Tarikan-tarikan untuk terus melakukan apa yang dianggap benar dalam persepsinya dan keinginan-keinginan daging , nafsu dan penerimaan diri di tengah-tengah masyarakat akan terus bergolak dan berjuang di dalam jiwa dulu pahlawan-pahlawan kita bersatu dan berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan bagi bangsa dan Negara kita dari segala penjajah. Setelah mereka berhasil mengusir penjajah dan mendapatkan kemerdekaan, perjuangan berikutnya adalah bagaimana memajukan pendidikan, ekonomi dan mendirikan Negara kesatuan Republik Indonesia. Sekarang ini kita telah menikmati Negara yang jauh berubah dan berkembang di bandingkan dahulu, walaupun masih banyak orang menganggap Indonesia masih tertinggal cukup jauh dengan Negara-negara tetangga atau seasia. Saya pribadipun tetap menghargai para pejuang-pejuang yang telah rela berkorban sampai tetes darah penghabisan untuk mewujudkan Negara kesatuan Indonesia yang makmur ini, bagi kita yang dapat menikmati kemerdekaan Negara Indonesia tercinta,cobalah menengok ke dalam diri kita, apakah kita memang sudah sudah benar-benar merdeka di dalam cara berpikir ? di dalam gaya hidup sehari-hari ? di dalam menjaga kesatuan keluarga ? di dalam menghargai upaya orang-orang yang telah berjuang untuk membangun bangsa dan Negara ini, dengan meneruskannya di dalam tingkah laku kita sehari-hari mulai dari hal-hal yang kecil seperti disiplin diri,menjaga lingkungan tetap bersih, aman dan damai ?Memang untuk membangun tidak semudah untuk merusak ataumeruntuhkannya. Di dalam hal inilah perjuangan kita sesungguhnya ,untuk mendahulukan kepentingan-kepentingan orang lain daripada kepentingan-kepentingan pribadi kita. Inilah kemerdekaan kita, yaitu apabila kita dapat hidup dalam penguasaan diri,melakukan tugas dengan ikhlas,tanggung jawab dan menularkan sikap bijak kepada orang hidup di akhir zaman ini memang kita akan melewati masa yang sukar, di mana kasih akan orang semakin dingin karena kejahatan yang semakin bertambah, manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih,tidak memperdulikan agama,tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang,tidak dapat mengekang diri,garang,tidak suka yang baik,suka berkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menurut I Allah, walau secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kita sungguh-sungguh merdeka, berdirilah teguh di dalam iman dan kasih Tuhan, oleh Roh-Nya dan jangan mau lagi di kenakan kuk perhambaan. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh hari ini akan menjadi hari awal yang akan mengubahkan hidup kita di dalam kemerdekaan yang sesungguhnya, bukan hanya slogan ataupun bagian kulitnya. Lihat Catatan Selengkapnya
Jadi dengan melakukan permainan tim tersebut untuk anak-anak, komunikasi dan kerjasama di antara mereka bisa ditingkatkan jauh. 2. Belajar Mendengar dan Memahami Kenyataan Sering kali,anak-anak kurang memperhatikan apa yang orang lain katakan di kelas. Menanamkan keterampilan mendengarkan menjadi sangat penting untuk menjaga sopan santun.
Teater Apakah Kita Sudah Merdeka ini digarapkan melalui naskah-naskah karya Putu Wijaya, seorang penulis drama, novel dan cerpen dari Indonesia yang sangat diangkat di tempatnya. Naskah-naskah yang akan diangkat pada teater kali ini adalah monolog “Demokrasi” dan “Merdeka”. Demokrasi mengisahkan tentang sebuah kampong yang dilanda musibah apabila tanah kampong mereka telah dirampas untuk pembangunan. Dek kerana ditindas, penduduk kampong telah mengambil keputusan untuk melakukan sebuah demonstrasi dan bantahan terhadap rampasan tanah tersebut. Namun pada akhirnya, demonstrasi mereka mengalami jalan buntu setelah ketua mereka telah menghilangkan diri dan meninggalkan mereka tergapai-gapai di dalam perjuangan mereka. Naskah Demokrasi ini menurut Tya Setiawati merupakan kritik Putu Wijaya dalam menyikapi persoalan demokrasi di Indonesia. Katanya lagi, “demokrasi hanyalah sebuah jargon atas nama kepentingan oleh segelintir orang yang berkuasa, ambisius, dan hipokrit, demokrasi menjadi sebuah kata yang dekat dengan politik konspirasi. Kata demokrasi dalam perspektif Putu Wijaya hanyalah sebuah wacana belaka, tidak ada implementasi yang nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demokrasi yang diagung-agungkan sebagai pondasi dalam melihat kepentingan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat kemudian mampu dibayar dengan uang dan kekuasaan. Siapa yang terpedaya dengan uang dan kekuasaan atas nama demokrasi, maka demokrasi tidak ada gunanya lagi dalam kehidupan, demokrasi sudah mati karena kita sendiri yang telah membunuh kata demokrasi tersebut.” Merdeka pula mengisahkan tentang seorang pejuang kemerdekaan yang berbangga dengan hasil titik peluhnya sehingga mewujudkan sebuah negara yang merdeka. Namun begitu, persoalan daripada cucunya telah membuatkan dirinya marah kerana telah memperlekehkan perjuangannya selama ini. Cucunya yang masih berada di bangku sekolah dan telah mula terdedah dengan akhbar-akhbar alternatif mula mempersoalkan erti kemerdekaan itu sendiri. Percubaan demi percubaan telah membawa pejuang ini kepada kata putus pengertian apa itu merdeka sebenar kepada cucunya. Cabaran pementasan Felix Agustus, pengarah teater apabila ditanya tentang cabaran utama persembahan teater kali ini adalah pada langkah mendapatkan pelepasan untuk mementaskan persembahan ini disebabkan terdapat beberapa proses penapisan dalam berkarya di Malaysia hari ini. Kata beliau juga, pada asalnya pelakon yang cuba dibawakan adalah dari Indonesia namun terdapat beberapa kekangan yang dihadapi. Namun begitu, karakter yang ada pada hari ini senang dibentuk kerana mereka sendiri berpengalaman mengalami perkara ini. Oleh itu, ianya banyak membantu mengembangkan pergerakan cerita, tambah Felix. Pementasan ini dimainkan oleh Suhail Wan Azahar, seorang aktivis Mahasiswa, dan Nik Aqil, seorang anak muda yang berjiwa besar. Pementasan kali ini akan dicorakkan mengikut nuansa Malaysia, dengan penggunaan bahasa yang lebih baku, tetapi tetap dengan gaya yang akan dicorakkan oleh aktor. Teater Merdeka arahan Felix Agustus dibawah Lautre Club ini akan dipersembahkan pada 7-10 September 2017 nanti di Blackbox 1, TempatKita, North Concourse, Quill City Mall Kuala Lumpur. Tiket boleh didapatkan pada harga RM15 di talian 013-2790191. Sebarkan. Ayuh sokong, seni cerminan masyarakat!
Kitasudah merdeka. Tapi kemerdekaan kita dibatasi oleh kemerdekaan saudara-saudara di sekitar kita yang sama merdekanya dengan kita. “Jadi dalam kemerdekaan tak pernah ada merdeka yang bablas”. (pandhu) Untuk share artikel ini klik Untuk melihat Berita Indonesia / Seni lainnya, Klik di sini Klik di sini
Apakah Kita Sudah Merdeka – Apakah kita sudah merdeka? Pertanyaan ini telah ada di benak banyak orang sejak lama. Sejak proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, banyak orang berharap bahwa kita akan segera merdeka. Namun, seiring berjalannya waktu, harapan ini tampaknya semakin tidak realistis. Mari kita lihat fakta. Sampai saat ini, Indonesia masih kesulitan mencapai stabilitas politik dan ekonomi. Ketidakstabilan politik disebabkan oleh banyak faktor, seperti masalah agama, perbedaan etnis, dan masalah ekonomi. Setiap faktor ini menimbulkan ketidakseimbangan sosial dan ekonomi di antara berbagai kelompok masyarakat. Situasi ekonomi juga sulit dikendalikan. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah masalah kemiskinan. Penduduk yang hidup dalam kondisi miskin meningkat dari tahun ke tahun. Masalah ini ditambah lagi dengan masalah ketimpangan ekonomi yang semakin meningkat. Lalu, apakah kita sudah merdeka? Jawabannya tidak. Kemerdekaan tidak hanya berarti bebas dari dominasi asing, tetapi juga berarti memiliki stabilitas politik dan ekonomi. Sebagai bangsa yang masih menghadapi masalah ekonomi, politik dan sosial, Indonesia belum dapat dikatakan telah merdeka. Kita masih punya banyak pekerjaan rumah untuk mencapai kemerdekaan yang sejati. Kita harus berupaya menciptakan situasi politik dan ekonomi yang stabil dan kondusif. Kita juga harus memperbaiki ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada. Dengan melakukan hal-hal ini, kita akan dapat mengubah seluruh masyarakat Indonesia menjadi sebuah bangsa yang lebih sejahtera dan merdeka. Kemerdekaan yang sejati akan membuat semua orang merasa lebih bahagia dan aman. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Apakah Kita Sudah 1. Kemerdekaan Indonesia dinyatakan pada 17 Agustus 2. Masalah-masalah politik seperti masalah agama, perbedaan etnis, dan masalah ekonomi menyebabkan ketidakstabilan 3. Masalah ekonomi utama yang dihadapi Indonesia adalah masalah 4. Kemerdekaan tidak hanya berarti bebas dari dominasi asing, tetapi juga berarti memiliki stabilitas politik dan 5. Kita masih punya banyak pekerjaan rumah untuk mencapai kemerdekaan yang 6. Kita harus berupaya menciptakan situasi politik dan ekonomi yang stabil dan 7. Kita juga harus memperbaiki ketimpangan sosial dan ekonomi yang 8. Dengan melakukan hal-hal ini, kita akan dapat mengubah seluruh masyarakat Indonesia menjadi sebuah bangsa yang lebih sejahtera dan merdeka. Penjelasan Lengkap Apakah Kita Sudah Merdeka 1. Kemerdekaan Indonesia dinyatakan pada 17 Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia dinyatakan pada 17 Agustus 1945. Pada tanggal ini, Bung Karno dan Bung Hatta menyatakan secara resmi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari perebutan kekuasaan antara pemerintah Belanda dan Partai Nasional Indonesia PNI. Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari perjuangan yang panjang dan berat yang dilakukan oleh para pahlawan. Mereka telah mengorbankan nyawa dan jiwa mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka akan kemerdekaan. Kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan merupakan kemerdekaan yang sejati, bukan kemerdekaan yang diberikan oleh pemerintah Belanda. Kemerdekaan Indonesia membawa dampak yang besar, terutama bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan kemerdekaan ini, Indonesia dapat menjalankan kebijakan yang sesuai dengan aspirasi masyarakatnya. Selain itu, kemerdekaan juga meningkatkan rasa percaya diri masyarakat Indonesia dan meningkatkan kedaulatan Indonesia di mata dunia. Kemerdekaan Indonesia telah membawa perubahan yang signifikan bagi kehidupan masyarakat. Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa Indonesia benar-benar merdeka. Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa Indonesia memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan bahwa hak-hak asasi manusia dihormati. Pemerintah juga harus memastikan bahwa Indonesia memiliki kedaulatan yang sesungguhnya. Meskipun telah berlalu 75 tahun sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Kita semua harus terus bersatu untuk memastikan Indonesia merdeka dan memiliki kedaulatan penuh. 2. Masalah-masalah politik seperti masalah agama, perbedaan etnis, dan masalah ekonomi menyebabkan ketidakstabilan politik. Secara umum, merdeka dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana suatu negara tidak dipengaruhi oleh pemerintahan luar ataupun pengaruh eksternal. Namun, dalam konteks konflik politik, merdeka berarti lebih dari itu. Merdeka berarti kondisi di mana negara tersebut dapat menentukan sendiri nasibnya dengan mengambil keputusan yang berdasarkan pada proses demokratis. Meskipun kita sudah mencapai kemerdekaan, masalah politik masih menjadi tantangan bagi kita. Masalah-masalah seperti masalah agama, perbedaan etnis, dan masalah ekonomi masih menjadi penghalang untuk mencapai stabilitas politik. Masalah agama dapat menyebabkan berbagai konflik dan perselisihan antarwarga negara, terutama di wilayah yang memiliki mayoritas suku atau agama tertentu. Perbedaan etnis juga merupakan masalah yang dihadapi oleh banyak negara, karena mayoritas populasi yang berbeda dapat menimbulkan ketegangan antarwarga. Masalah ekonomi juga dapat menimbulkan ketidakstabilan politik, karena ketidakmerataan pendapatan dan ketimpangan di antara berbagai kelompok penduduk. Ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh masalah-masalah tersebut akan menghambat pembangunan negara, meningkatkan kemiskinan, dan menciptakan kondisi yang kurang menguntungkan bagi warga negara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah politik tersebut. Ini bisa dilakukan dengan mempromosikan dialog antarwarga, meningkatkan kesadaran politik, dan mendorong partisipasi warga masyarakat dalam pengambilan keputusan. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan di negara kita. 3. Masalah ekonomi utama yang dihadapi Indonesia adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan menjadi masalah ekonomi utama yang dihadapi oleh Indonesia. Kemiskinan terjadi akibat adanya kesenjangan ekonomi yang signifikan antara yang kaya dan yang miskin. Mereka yang berada di kalangan masyarakat kaya bisa mendapatkan akses lebih banyak pada sumber daya dan fasilitas, sementara orang-orang yang berada di kalangan masyarakat miskin kurang memiliki akses tersebut. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah yang tidak adil dan korupsi juga menyebabkan terjadinya kemiskinan. Kemiskinan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. Hal ini dikarenakan orang-orang yang berada di kalangan masyarakat miskin tidak dapat menikmati hasil keuntungan dari pertumbuhan ekonomi yang stabil. Selain itu, kemiskinan juga menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat menurun, yang akan berdampak buruk pada pembangunan ekonomi. Selain itu, kemiskinan juga berdampak buruk pada kesehatan dan pendidikan masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan orang miskin kurang memiliki akses pada pelayanan kesehatan dan pendidikan yang baik. Akibatnya, hal ini menyebabkan tingkat kesenjangan pendidikan dan kesehatan yang tinggi antara yang kaya dan yang miskin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masalah kemiskinan adalah masalah ekonomi utama yang dihadapi oleh Indonesia. Pemerintah harus mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi ini dengan memperbaiki berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Dengan melakukan hal ini, Indonesia dapat memastikan bahwa semua warga negaranya dapat menikmati kemerdekaan ekonomi. 4. Kemerdekaan tidak hanya berarti bebas dari dominasi asing, tetapi juga berarti memiliki stabilitas politik dan ekonomi. Kemerdekaan tidak hanya berarti bebas dari dominasi asing, tetapi juga berarti memiliki stabilitas politik dan ekonomi. Kemerdekaan adalah suatu konsep yang lebih kompleks daripada hanya meraih kemerdekaan dari suatu kekuasaan asing. Ini selalu mencakup peningkatan kekuatan, status dan kemandirian politik dan ekonomi. Kemerdekaan merupakan salah satu dari tujuh kekuatan utama yang mempengaruhi pengembangan sosial, ekonomi, dan politik di suatu negara. Di Indonesia, kita telah berhasil meraih kemerdekaan dari pemerintahan asing. Kemerdekaan bukan hanya mencakup kebebasan dari pemerintahan asing, tetapi juga mencakup stabilitas politik dan ekonomi. Stabilitas politik adalah kondisi di mana negara memiliki sistem pemerintahan yang kuat, di mana pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan dan hak-hak rakyat. Stabilitas ekonomi adalah kondisi di mana pemerintah memberikan kepastian dan jaminan kepada rakyatnya bahwa mereka akan memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan. Selain stabilitas politik dan ekonomi, kemerdekaan juga mencakup hak-hak dasar warga negara, seperti hak untuk memilih, hak untuk menentukan nasib mereka sendiri, dan hak untuk mengembangkan potensi mereka. Kemerdekaan juga mencakup kebebasan berserikat, kebebasan berkomunikasi dan berdiskusi, serta kebebasan untuk mengambil keputusan yang tepat. Untuk mencapai kemerdekaan di Indonesia, Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya melalui kebijakan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pemerintah telah meningkatkan kualitas hidup rakyat melalui program-program seperti peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan jaminan sosial, dan peningkatan akses ke sumber daya. Pemerintah juga telah meningkatkan kualitas pemerintahan dan menetapkan pedoman yang kuat untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi. Dari semua upaya yang telah dilakukan, kita dapat melihat bahwa Indonesia telah berhasil meraih kemerdekaan dengan baik. Kemerdekaan Indonesia tidak hanya berarti bebas dari pemerintahan asing, tetapi juga berarti memiliki stabilitas politik dan ekonomi yang lebih kuat. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa kita telah berhasil merdeka. 5. Kita masih punya banyak pekerjaan rumah untuk mencapai kemerdekaan yang sejati. Kemerdekaan adalah hak setiap individu untuk bisa menjalankan kehidupan sesuai dengan keinginannya. Meski kita secara teknis sudah merdeka, namun kita masih punya banyak pekerjaan rumah untuk mencapai kemerdekaan yang sejati. Pertama, kita harus memastikan adanya kesetaraan hak dan peluang bagi semua orang. Di banyak negara, masih ada praktik diskriminasi rasial dan gender yang dapat menghalangi orang dari memperoleh pendidikan, pekerjaan, atau hak sosial lainnya. Kedua, hak ekonomi harus diberikan secara adil. Ketergantungan yang berkelanjutan terhadap bantuan ekonomi dari pihak ketiga dapat menghalangi kemandirian ekonomi yang sebenarnya. Ketiga, hukum dan keadilan harus berjalan secara adil. Penduduk harus diberi hak untuk mengakses hak asasi mereka secara adil dan tidak diskriminatif. Keempat, hak untuk kebebasan berekspresi harus diakui. Ini termasuk hak untuk mengakses informasi dan hak untuk berpendapat bebas. Terakhir, hak untuk mendapatkan perlindungan dan hak untuk hidup layak harus dihargai. Ini termasuk hak untuk mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan asuransi sosial. Kesimpulannya, merdeka adalah hak setiap orang. Namun, kita masih punya banyak pekerjaan rumah untuk mencapai kemerdekaan yang sejati. Kita harus memastikan kesetaraan hak dan peluang, hak ekonomi yang adil, perlindungan hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, dan perlindungan dan layanan sosial yang layak. 6. Kita harus berupaya menciptakan situasi politik dan ekonomi yang stabil dan kondusif. Merdeka dari segala bentuk penjajahan memang sesuatu yang begitu luar biasa, tapi itu bukan semata-mata cukup untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi rakyat. Kita harus berupaya untuk menciptakan situasi politik dan ekonomi yang stabil dan kondusif. Ini penting untuk memastikan bahwa kondisi politik dan ekonomi di negara ini tetap seimbang dan menguntungkan rakyat. Situasi politik yang stabil berarti kita harus mampu menciptakan pemerintahan yang responsif, sistem hukum yang kuat, dan pemerintah yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Hal ini penting agar rakyat dapat menikmati hak-hak politik dan ekonomi yang sama dan mendapat perlakuan yang adil dari pemerintah. Di sisi lain, situasi ekonomi yang kondusif berarti kita harus mampu menciptakan lingkungan bisnis yang aman dan kondusif. Ini termasuk memberi insentif kepada investor untuk membangun usaha yang berkelanjutan, menciptakan iklim yang kondusif untuk peningkatan produktivitas, dan memastikan bahwa pemerintah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Stabilitas politik dan ekonomi ini hanya dapat dicapai jika ada kepatuhan yang kuat dari semua pihak terhadap undang-undang dan peraturan. Selain itu, kita juga harus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta melakukan berbagai program pemberdayaan sosial bagi rakyat. Kesimpulannya, merdeka memang merupakan hal yang luar biasa, namun jika ingin menjaga masa depan yang lebih baik, kita harus berupaya menciptakan situasi politik dan ekonomi yang stabil dan kondusif. Hal ini tidak hanya akan menjamin kesejahteraan rakyat, namun juga memungkinkan pembangunan yang lebih berkelanjutan. 7. Kita juga harus memperbaiki ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada. Merdeka adalah kata yang sangat bermakna bagi masyarakat Indonesia. Ketika kata merdeka diucapkan, masyarakat Indonesia berpikir tentang perjuangan yang luar biasa dari para pahlawan yang telah melakukan perjuangan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa mereka. Namun, pada saat yang sama, kita juga harus menyadari bahwa meskipun Indonesia telah merdeka, masih banyak hal yang harus diperbaiki. Salah satu yang paling penting adalah ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada. Ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada di Indonesia merupakan salah satu masalah yang harus segera diatasi. Masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi tidak hanya berdampak pada kehidupan mereka secara langsung, tetapi juga berdampak pada masa depan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Ketimpangan sosial dan ekonomi berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan, dan rendahnya tingkat partisipasi politik. Hal ini dapat membatasi kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia. Untuk memperbaiki ketimpangan sosial dan ekonomi, pemerintah Indonesia harus membuat kebijakan yang dirancang untuk mengurangi ketimpangan yang ada. Pemerintah harus membuat program-program yang dirancang untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi. Pemerintah juga harus membuat program yang memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi politik dan partisipasi dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Ketika masyarakat Indonesia berbicara tentang kemerdekaan, mereka harus memahami bahwa merdeka bukan hanya tentang hak untuk memilih pemimpin mereka; merdeka juga berarti memiliki hak untuk hidup dengan kesejahteraan dan kesetaraan. Dengan meningkatkan kesadaran tentang ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada di Indonesia dan menerapkan kebijakan yang dirancang untuk mengurangi ketimpangan tersebut, masyarakat Indonesia dapat menciptakan situasi di mana merdeka dapat diwujudkan sepenuhnya. 8. Dengan melakukan hal-hal ini, kita akan dapat mengubah seluruh masyarakat Indonesia menjadi sebuah bangsa yang lebih sejahtera dan merdeka. Merdeka, merupakan suatu cita-cita yang menjadi tujuan dari perjuangan banyak orang. Merdeka tidak hanya berarti bebas dari cengkraman pemerintah asing, tetapi juga memiliki masyarakat yang lebih sejahtera dan lebih merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, Indonesia harus membangun sistem pendidikan yang baik. Pendidikan memberikan kesempatan untuk membangun kemampuan manusia, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan kemampuan untuk membangun masyarakat yang lebih merdeka. Kedua, Indonesia harus mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam dan mengubahnya menjadi produk yang bisa dijual di pasar global. Hal ini akan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Ketiga, Indonesia perlu mengembangkan sistem pemerintahan yang baik yang dapat menjamin hak-hak warga negara. Ini akan memastikan bahwa warga negara dapat menikmati hak-hak mereka sesuai dengan hukum. Keempat, Indonesia juga perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya partisipasi pada pemilihan umum. Ini akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih beradab dan lebih menghargai hak-hak orang lain. Kelima, Indonesia harus mengkampanyekan toleransi dan kesetaraan gender. Ini akan memastikan bahwa semua orang, terlepas dari jenis kelamin, ras, usia, atau agama, memiliki hak yang sama untuk hidup dan berkembang. Keenam, Indonesia juga perlu mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan dengan mendukung usaha kecil dan menengah. Ketujuh, Indonesia harus mengambil langkah-langkah untuk menghapus ketimpangan ekonomi dan sosial yang ada di antara masyarakat. Ini akan membantu menciptakan sebuah masyarakat yang lebih adil dan lebih merdeka. Terakhir, Indonesia harus menciptakan lingkungan yang aman dan bersih. Hal ini akan membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan melakukan hal-hal ini, kita akan dapat mengubah seluruh masyarakat Indonesia menjadi sebuah bangsa yang lebih sejahtera dan merdeka. Selain itu, masyarakat yang lebih merdeka akan menciptakan tampilan yang lebih baik dari Indonesia di dunia internasional. Dengan demikian, kita dapat mencapai tujuan akhir merdeka.
BacaJuga: Mengenal Apa itu Mode Pesawat dan Fungsinya saat Kita Sedang Tidak Berada di Pesawat Ternyata bisa, lo! Selama penerima e-mail belum membuka e-mail dari kita dan belum terlalu lama dari waktu kita mengirim, kita masih bisa menarik kembali e-mail tersebut.. Ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan untuk bisa menarik e-mail kita..
Siapa sih yang tak kenal negara Indonesia? Pastinya semua orang tahu akan negara yang sangat luas nan indah ini. Sebuah negara yang besar adalah negara yang memiliki keragaman suku, budaya dan bahasa. Tentunya selain hal di atas negara Indonesia juga memiliki sejarah yang tak sedikit. Baiklah pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi kepada anda mengenai kemerdekaan Indonesia dari sudut pandang yang berbeda. sumber Indonesia, terdiri dari beribu gugusan kepulauan, suku, bahasa, dan ras yang hidup berdampingan dengan harmonis menyatu menjadi satu kesatuan negeri dengan berjuta daya tarik yang menjadi perhatian dunia. Kemampuan para pendahulu atau leluhur menyatukan keragaman suku, ras, dan bahasa menjadi satu kesatuan Indonesia tentunya melewati begitu banyak tantangan dan hambatan. Sebelum generasi muda saat ini menemukan Indonesia memiliki satu bangsa, satu, bahasa dan satu tanah air, jauh sebelumnya negeri yang disebut Indonesia sekarang ini adalah gugusan kepulauan yang terpecah belah dengan bahasa dan pemerintahan yang berbeda. Bahkan kerajaan-kerajaan yang dahulunya menguasai tanah Indonesia saling berebut kekuasaan dan terpecah belah. Kondisi dimana setiap kerajaan saling berebut kekuasaan itulah yang memberikan celah bagi penguasa asing untuk masuk dan berusaha mengambil alih kendali atas Indonesia. Hal tersebut sangat terasa ketika Indonesia selama beratus-ratus tahun berada di bawah tangan koloni dimana seluruh sumber daya alam dan manusia di eksploitasi secara besar-besaran. Meraih Kemerdekaan Masa penjajahan panjang yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia tentunya membangkitkan jiwa nasionalisme dan keinginan untuk terbebas dari penjajahan tersebut. Hingga akhirnya para pahlawan tanah air kita berinisiasi merebut kembali hak masyarakat Indonesia yakni hak penuh atas tanah air tercinta. Hak hidup damai, sejahtera dan aman diatas tanah leluhur yakni tanah air Indonesia. Proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945 menjadi hari yang bersejarah Indonesia, hari kemerdekaan Indonesia. Dimana kala itu dari Sabang sampai Merauke, dari pohon, tanah, air, udara, serta masyarakatnya tidak lagi di bawah kendali pihak asing. Indonesia telah merdeka, penderitaan rakyat kini telah usai, Indonesia terlahir menjadi negarayang merdeka berdaulat, berpotensi, subur, dan makmur. Makna kemerdekaan Indonesia Kemerdekaan bagi rakyat Indonesia bukanlah semata terbebas dari penjajahan yang beratus tahun lamanya menggerogoti kekayaan Indonesia. Kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia yang sesungguhnya adalah bagaimana setiap suku, ras, dan bangsa yang di Indonesia bisa hidup sejahtera, berdampingan, saling merangkul, tanpa ada yang saling menjatuhkan satu sama lain. Bagaimana seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati hak dan menjalankan kewajiban mereka dengan penuh suka cita tanpa adanya hambatan maupun paksaan dari pihak manapun. Bagaimana seluruh masyarakat Indonesia bebas menikmati dan memanfaatkan seluruh kekayaan alam Indonesia kemudian mengelolanya secara bersama demi kesejahteraan bersama. Apakah Benar Sudah Merdeka? Faktanya, ada satu kemerdekaan yang sampai saat ini belum didapatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Kemerdekaan berupa terbebas dari kemiskinan, kesengsaraan dan kebodohan. Ironi ketika Indonesia memiliki kekayaan alam yang tak terbatas namun rakyatnya sendiri tidak bisa menikmati semua itu. Bahkan pihak lain lah yang justru lebih merdeka menikmati kekayaan alam Indonesia. Yang paling ironi adalah ketika pemerintah menyerukan pendidikan gratis, namun faktanya masih banyak anak-anak Indonesia, yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa, tidak memiliki akses dan kesempatan bersekolah. Lantas kemerdekaan apa yang hendak dituju apabila hak dan kemerdekaan rakyat tidak terwujud?. Hal tersebut membuktikan bahwa meski Indonesia telah merdeka, namun tidak semua masyarakat Indoenisa bisa menikmati kemerdekaan. Tentunya hal tersebut menjadi tugas generasi selanjutnya dalam mewujudkan kemerdekaan tidak hanya bagi sebagian masyarakat Indonesia saja, tapi mewujudkan kemederkaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Peringatan Kemerdekaan Indonesia Jika dahulu pemuda Indonesia bersatu padu menyatukan pemikiran, tenaga, dan hati mereka untuk menyelamatkan tanah leluhur, kini pemuda sebagai generasi Indonesia saat ini sangat beruntung karena dengan leluasa bisa menikmati kemerdekaan dan kebebasan. Hal tersebut justru membuat jiwa patriotisme pemuda Indonesia mulai luntur, bahkan perlahan akan sirna. Pemuda Indonesia saat ini tidak lagi harus memikirkan strategi bagaimana mengusir penjajah, merebut tanah air peninggalan leluhur, dan memerdekakan Indonesia dari tangan asing yang seharusnya tidak ikut campur atas Indonesia. Namun pemuda Indonesia saat ini memiliki satu tugas dan peran yang harus dilakukan, yakni menjaga agar Indonesia tetap menjadi negara merdeka dan bersatu. Sesuai dengan cita-cita leluhur kita terdahulu yang tercantum dalam Undang-undang dasar tahun 1945 yang terdiri dari beberapa point yakni berkehidupan kebangsaan yang bebas, membentuk pemerintahan Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, berdaulat adil dan makmur, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Cita-cita tersebutlah yang seharusnya diwujudkan oleh generasi Indonesia saat ini. namun faktanya, pemuda Indonesia saat ini justru acuh dengan amanah para pahlawan yang telah gugur membela tanah air. Bahkan sebagian pemuda Indonesia saat ini tidak mengetahui cita-cita Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman generasi muda tentang perjuangan dalam membela tanah air. Patriotisme pemuda Indonesia kini tidak terasa terlalu melekat pada jiwa generasi saat ini. masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih membanggakan negara lain, terutama ketika lebih mendukung produk negara lain daripada produk dalam negeri. Padahal mereka tidak menyadari bahwa hal tersebut memberi peluang bagi negara lain untuk menjajah Indonesia dengan cara yang lebih halus. Cara penjajahan halus yang dimaksud yakni dengan yakni menghilangkan patriotisme dan ideologi dari pemikiran generasi muda. Untuk itulah mengapa pemuda saat ini terus diberikan pengertian dan pemahaman terkait perjuangan rakyat Indonesia dahulunya. Peringatan hari kemerdekaan Indonesia merupakan momen yang paling tepat untuk membangkitkan kembali jiwa patriotisme pemuda Indonesia. Semarak dan euphoria dari perayaan peringatan hari kemerdekaan yang berpetapan pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya menjadi media atau sarana yang paling tepat dan paling ampuh membendung persatuan pemuda. Banyak acara dengan tema edukasi maupun hiburan yang diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan hari kemerdekaan dimana terselip tiap acara diselipkan semangat patriot. Kesimpulan Sebagai generasi bangsa kita wajib mempertahankan kemerdekaan yang telah susah payah diperjuangkan oleh pahlawan. Tentunya kita juga harus waspada terhadap semua penjajahan yang dilakukan oleh negara asing. Seperti saat ini kita ketahui bahwasannya kita sedang dijajah melalui teknologi dan ekonomi. Banyak konten yang dimuat dalam internet yang jelas tidak baik untuk para generasi penerus bangsa, sperti konten por**grafi, judi dsb. Dari segi ekonomi juga tak kalah menghawatirkan justrus banyak perusahaan-perusahaan luar negri yang berjaya di negeri ini. Maka bangkitlah pemuda-pemudi indonesia, lakukan sesuatu untuk negeri ini walaupun dari hal kecil.
Apakah lantaran aku sudah bukan Bengcu-hujin, maka dia tidak sudi datang menjumpaiku?" "Harap hujin jangan salah paham, semestinya dia memang mau kemari, hanya saja.""Hanya saja kenapa?" "Sudah lama Kuai-be Han tidak melakukan usaha di kalangan Hek-to lagi, kini dia sudah menjadi pejabat negara. ""Oooh, apa kedudukannya sekarang?"
BESOK adalah hari kemerdekaan negara kita tercinta, Indonesia, yang ke-68 tahun. Meskipun di televisi dan koran yang sering kali menjadi headlines adalah pejabat demi pejabat tertangkap KPK, dan di pengadilan terbukti bersalah, kita harus tetap merasa bersyukur bahwa kita berada di sebuah negara yang sudah yang saya maksud di sini adalah bahwa negara kita sudah diakui dunia sebagai negara yang berdaulat, sejak 17 Agustus 1945. Akan tetapi, apakah negara kita sudah benar-benar ”merdeka”? Pertanyaan ini sering kali menjadi pertanyaan sindiran politikus maupun mahasiswa, dan aktivis terhadap kinerja pemerintah. Negara kita yang begitu kaya atas hasil laut, tetap harus mengimpor ikan tuna yang notabene ditangkap di perairan kita sendiri?Negara yang luas ini juga harus mengimpor buah-buahan dari Thailand? Semua yang dilakukan pemerintah pasti punya alasan sendiri. Mereka punya analisis sendiri. Saya yakin semua itu dilakukan bukan semata mencari ”gampangnya” saja. Tapi saya juga cukup yakin, kalau mau berusaha... mungkin 5–10 tahun dari sekarang negara kita bisa swasembada pangan. Beberapa hal masih tetap harus impor, tidak masalah, tapi bukan semuanya impor. Kenapa saya bilang 5–10 tahun lagi?Karena memang hasil yang maksimal tidak akan pernah bisa kita rasakan secara instan. Mana ada sukses yang instan? Semua butuh proses. Ketika dalam proses itu, harus ada kesungguhan untuk menjalaninya, demi sebuah pencapaian yang maksimal. Itu tentang negara kita yang besok ulang tahun ke-68. Bagaimana dengan diri Anda? Apakah Anda sudah ”merdeka”? Untuk sebuah negara yang belum diakui kedaulatannya, tujuan mereka untuk merdeka adalah untuk diakui seluruh dunia bahwa negara tersebut sudah secara hukum ”eksis” di peta jelas, arti merdekanya pun jelas. Nah, kalau untuk Anda, sudah tahu belum apa arti merdeka untuk diri Anda? Mungkin untuk anak remaja, arti merdeka bagi mereka adalah ketika mendapatkan kepercayaan oleh orangtuanya untuk boleh bermain dengan teman-temannya. Untuk mahasiswa, mungkin arti merdeka buat mereka adalah ketika mereka bebas memilih jurusan yang mereka para pekerja kantoran, merdeka untuk mereka adalah ketika mereka dipercaya oleh atasan untuk menggunakan kreativitasnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikannya. Bagi entrepreneur, mungkin arti merdekanya adalah ketika mereka bisa bebas pergi dan pulang kantor jam berapa pun yang mereka inginkan, dan bebas mengambil keputusan apapun untuk perusahaan hanyalah daftar contoh-contoh arti merdeka bagi mereka masingmasing. Bagi saya, arti merdeka adalah financial freedom, di mana saya tidak lagi perlu untuk berpikir dan bekerja demi menghasilkan uang untuk kebutuhan keluarga, pendidikan anak, dan gaji karyawan yang ada di perusahaan-perusahaan saya selamanya. Uang memang bukan segalanya, tapi kita harus sadari bahwa uang itu kita hidup di dunia yang memerlukan uang untuk bisa melangsungkan hidup kita. Untuk tinggal, kita butuh rumah. Untuk makan, kita butuh makanan. Kita butuh baju. Kita butuh kendaraan transportasi untuk bepergian. Kita butuh hiburan. Dan semua itu hampir tidak ada yang gratisan. Kita butuh uang untuk membeli atau membayar itu semua. Kalau kita mampu meraih yang namanya financial freedom, di mana kita tidak lagi perlu bekerja dengan tujuan mencari nafkah, kebayang kan bahwa hidup kita bisa lebih ”sesuai dengan apa yang kita inginkan”?Mungkin Anda berpikir, ”Wah, kalau saya sudah tidak perlu bekerja dan uang mengalir masuk terus, saya akan A, B, C, D – Z”. Apakah ini salah? Tidak. Keinginan setiap orang berbeda. Apa yang membuat seseorang bahagia pun berbedabeda. Saat ini, saya sendiri belum ”merdeka". Saya masih harus terus berjuang untuk membesarkan perusahaan-perusahaan yang telah saya lahirkan bersama dengan mitra-mitra bisnis belum mampu untuk tidak melakukan apa-apa, atau berkeliling dunia tanpa harus memikirkan bagaimana caranya agar uang terus mengalir ke dalam kas saya dan kas perusahaan. Yang pasti, setiap kali saya ”bermimpi” kalau suatu saat saya bisa mencapai financial freedom, saya ingin bisa lebih fokus ke lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan sosial yang ada. Jadi bukan hanya berbagi lewat uang, tapi juga lewat ide, tenaga, dan saat ini saya sudah banyak melakukan kegiatan sosial, tapi menurut saya belum cukup. Saya merasa belum puas. Saya merasa bahwa apabila saya sudah mencapai financial freedom, saya akan mampu lebih banyak lagi berbagi. Itu yang saya inginkan. Anda pernah membaca buku Robert Kiyosaki yang judulnya Rich Dad Poor Dad? Ini buku yang membuat saya mulai merencanakan financial freedom saya di tahun itu saya menjabat sebagai General Manager Oakley Indonesia, dan saya untuk kali pertama menjadi ikut menanam modal dan menjadi shareholder di perusahaan yang saya ciptakan bersama mitra bisnis saya, Rudhy Buntaram. Lahirlah PT Jakarta International Management. Sejak saat itu, saya bersama mitra-mitra bisnis saya lainnya sudah membangun beberapa yang bertahan hingga sampai sekarang, ada juga yang bangkrut. Belasan unit bisnis yang kami bangun di bawah naungan perusahaan-perusahaan tersebut juga tidak semuanya berjalan mulus. Ada yang semakin berkembang, ada yang masih kerdil, bahkan juga ada yang sudah ditutup. Semua ini saya lakukan, karena memang tujuan saya adalah untuk memiliki financial freedom. Di buku Rich Dad Poor Dad, yang saya jalankan ini masuk ke dalam kuadran ”B” = buku itu juga dijelaskan bahwa financial freedom bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki bisnis dan atau memiliki investasi saham, sewa-menyewa properti, dan sebagainya. Bagi pekerja kantoran maupun self employed dokter, MC, pembicara, mereka akan selamanya harus terus bekerja untuk mendapatkan uang. Salah satu deskripsi ”merdeka” atau yang saya maksud dengan financial freedom di sini adalah ketika kita memiliki passive income yang melebihi dari kebutuhan kalau misalnya pemasukan dari royalti buku dan kos-kosan yang disewa-sewain Rp100 juta/bulan, sementara kebutuhan hidup sehari-harinya hanya Rp5 juta, ini baru ”merdeka”, menurut saya. Nah, apa merdeka menurut Anda? Coba renungkan deh. Arti merdeka buat Anda sama dengan apa tujuan yang ingin Anda capai. Kalau Anda tidak tahu apa arti merdeka untuk Anda, berarti Anda saat ini setiap hari hanya menjalankan rutinitas saja. Hidup Anda kemungkinan besar tidak memiliki enak sih hidup seperti itu? Menurut saya, apa pun arti merdeka buat setiap orang pastinya berbeda-beda, dan tidak ada yang salah. Negara kita sudah merdeka, dengan segala kekurangannya. Apakah Anda sudah merdeka, atau setidaknya, apakah Anda sudah sedang berjuang demi kemerdekaan hidup Anda? See you ON TOP!BILLY BOEN CEO PT YOT NusantaraDirector PT Jakarta International ManagementShareholder, Rolling Stone billyboenPenulis Buku ”Young On Top”, ”TOP Words”, dan ”TOP Words2”
DirjenCipta Karya Kementerian PUPR sudah mengumumkan hasil kesimpulan sementara atas ambruknya sebuah selasar di menara II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta yang mengakibatkan puluhan luka.
Bendera Indonesia. Sumber PixabayTujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka, nusa dan bangsa. Hari lahirnya bangsa Indonesia. Ya, begitu lah kira-kira bunyi lirik salah satu lagu kebangsaan kita, dengan judul Hari Merdeka. Namun, apakah kita memang sudah merdeka?Merdeka. Menurut KBBI daring, merdeka memiliki arti bebas, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, serta leluasa. Melihat pengertian tersebut, apakah Indonesia sudah bebas? Apakah Indonesia sudah lepas dari tuntutan? Apakah Indonesia sudah leluasa? Terlalu rumit sepertinya jika semua aspek dibahas, apalagi Indonesia itu luas, bisa membahas dari sisi masyarakatnya, pemerintahnya, negaranya, dan lain-lain. Saya tidak merasa memiliki kapasitas untuk itu semua. Jadi saya hanya akan membahas apa yang saya rasa dan lihat saja. Mari kita dalam BerpendapatHal yang cukup banyak terjadi dan menjadi pembahasan adalah tentang berpendapat. Apakah kita sudah merdeka? Saya rasa belum. Memang, siapa saja bisa berpendapat. Siapa saja juga bisa menyuarakan keluhannya, kritiknya, masukannya, dan lain-lain. Namun, apakah seleluasa itu? Jelas tidak. Secara etika saja, kita sebagai manusia harus mampu berbicara dan menyampaikan sesuatu dengan cara yang baik. Namun bukan itu masalahnya. Meskipun sudah dengan cara yang baik, apakah hal itu kemudian tidak menimbulkan masalah? Lagi-lagi saya bilang, Indonesia melangsungkan hari kemerdekaan 75 tahun yang lalu, sudah banyak contoh kasus yang bermula dari keberanian seseorang untuk berpendapat. Ada yang dibungkam, ada yang dipenjarakan, ada yang dilenyapkan, serta ada juga yang dibunuh. Jelas itu bukan contoh dari kebebasan berpendapat. Nyatanya justru banyak dari kita yang justru takut untuk menyuarakan pendapat. Jangankan untuk hal-hal penting berbau politik dan kenegaraan, untuk hal kecil yang ditemui sehari-hari saja ada rasa takut akan pandangan dan hujatan dari orang lain, terutama netizen. Merdeka dalam BekerjaSetelah 75 tahun sejak proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, lapangan pekerjaan masih menjadi salah satu masalah besar di Indonesia. Banyak memang faktornya, dan bukan kapasitas saya untuk membahas terlalu besar hal tersebut. Namun, satu hal yang saya ingin sebut yaitu masalah kepercayaan terhadap kemampuan orang Indonesia. Nyatanya, banyak perusahaan-perusahaan yang lebih percaya pada pekerja asing. Apakah orang Indonesia tidak mampu? Atau dianggap tidak pantas? Yang jelas, jika terus seperti ini, menurut saya akan terus tinggi angka pengangguran di Indonesia. Belum lagi, banyak pekerja yang tidak merasa nyaman dalam bekerja karena keterbatasan dalam berkreasi, hak yang terabaikan, diskriminasi, hingga adanya kasus KepentinganLalu, sebenarnya siapa yang salah? Kenapa kita belum merdeka dalam berpendapat dan juga bekerja? Ah, saya tidak boleh menyalahkan. Rasanya sangat tidak pantas. Bahkan, mengerti politik dan hukum saja tidak. Daripada membahas siapa yang salah, lebih baik membahas kenapa bisa terjadi demikian. Menurut saya sih, karena ada perang kepentingan. Entah itu kepentingan harta, tahta, atau pun 75 tahun lalu Indonesia berhasil berperang melawan penjajah, kini Indonesia justru berperang melawan Bangsa sendiri. Jika 75 tahun lalu para pahlawan berhasil berjuang demi Bangsa, kini justru banyak oknum yang berjuang hanya demi kepentingan sendiri. Selayaknya perang senjata, korban tidak hanya dari mereka yang berperang, melainkan juga orang-orang lainnya. Begitu pun dengan perang kepentingan ini, yang jadi korban adalah bangsa Indonesia secara umum, bukan hanya oknum-oknum itu pendapat kalian, apakah Indonesia memang sudah merdeka?
. 17 10 278 481 59 489 59 14
apakah kita sudah merdeka